Pojok Sabang

Taman Putri Naga Tapak Tuan

Taman ini terletak di Simpang 4 Kota Tapak Tuan yang biasa disebut dengan Kota Naga. Kenapa disebut Kota Naga yaa?? Karena menurut ceritanya zaman dulu kala hiduplah pasangan naga di lautan aceh selatan. Suatu waktu mereka menemukan seorang anak manusia yang terombang ambing di lautan tersebut. Mereka menganggap anak itu adalah anak mereka dan mengasuhnya hingga beranjak remaja sampai membuatkan taman untuk si Putri kesayangannya ini. (Taman inilah yang menjadi tujuan wisata kita).

Namun tanpa disengaja suatu hari Putri yang diberi nama Putri bungsu (Putroe Bungsu) ini mendengar percakapan kedua Naga itu yang mana isi percakapan itu menyatakan bahwa Putri Bungsu bukanlah anak mereka. Putri pun berniat melarikan diri untuk mencari orang tua aslinya. Saat Naga tertidur Putri memanfaatkan kesempatan itu untuk pergi. Tapi sesaat setelah Putri berhasil pergi dengan menumpang kapal yang lewat di lautan tersebut, Naga terjaga dari tidurnya yang pulas dan mendapati Putri kesayangannya telah pergi. Naga mengamuk bukan kepalang, saat itu lah datang Tuan Tapa. Dalam pertarungan antara Tuan Tapa dengan Dua ekor Naga karena memperebutkan Putroe Bungsu, Akhirnya Tuan Tapa berhasil mengalahkan kedua naga tersebut. Sang Putri pun dapat kembali bersama orang tuanya, tetapi keluarga itu tidak kembali ke Kerajaan Asralanoka. Mereka memilih menetap di Aceh. Keberadaan mereka di Tanah Aceh diyakini sebagai cikal bakal masyarakat Tapaktuan.

Setelah kejadian itu, Tuan Tapa sakit. Seminggu kemudian Tuan Tapa meninggal dunia. Jasadnya dikuburkan di dekat Gunung Lampu, tepatnya di depan Mesjid Tuo Kelurahan Padang, Kecamatan Tapaktuan, dan hingga sekarang makam manusia keramat itu masih bisa kita saksikan.

(bisa juga baca di http://www.atjehcyber.net/2011/05/legenda-naga-tapaktuan.html)

Disini para pengunjung bisa mengabadikan foto bersama teman, keluarga, atau orang tersayang seperti yang kami lakukan ini :D